Dot alias empeng memang alat yang jitu untuk menenangkan Si Kecil jika rewel atau ingin tidur. Tapi, kita terkadang sering kewalahan sendiri ketika ia sudah ketergantungan dan sulit melepaskannya. Simak yuk, cerita para ibu ini seputar pengalaman melepaskan dot pada anak!
Kebanyakan anak masih mengenakan dot atau mengempeng hingga usia 3-5 tahun. Padahal, kebiasaan mengempeng ini dapat memberikan dampak buruk untuk pertumbuhan gigi Si Kecil. Kebiasaan menghisap dot ini didasari naluri alami Si Kecil yang sejak bayi terbiasa menghisap puting ibu dan mendapatkan rasa nyaman. Tapi kebiasaan menghisap dot tidak bisa terus ditoleransi karena itu mari kita mulai perlahan melepaskan dot dari mulutnya. Kita intip trik dari para ibu ini, yuk!
Memotong Ujung Dot
"Salah satu trik melepas dot yang mujarab adalah dengan memotong ujung dot. Biasanya anak tidak suka dengan kondisi ini. Kalau Si Kecil bertanya, katakan saja dotnya rusak dan sudah dibuang. Awalnya sih anak pasti menangis ya, tapi lama kelamaan terbiasa juga. Selain itu, jangan tergoda untuk memberikan empeng yang sudah terpotong ujung dotnya karena Si Kecil bisa saja memakan potongan dot dan membuatnya tersedak." ujar Christina (34) ibu dari Angel (5) yang saat awal merasa kesulitan karena anaknya menangis terus lantaran ingin dot. Tapi ia kuatkan tekad dan menghiraukan tangisan Si Kecil, untuk kebaikan anaknya sendiri.
Mengganti Dot dengan Hal Lain yang Membuat Nyaman
"Kalau saya waktu itu mencoba mengganti dot dengan sesuatu yang juga memberikan kenyamanan bagi anak. Misalnya selimut atau boneka kesayangannya. Jadi, ketika anak ingin mengempeng, ia bisa mendapatkan kenyamanan dengan mencium selimut atau bonekanya. Ini karena menurut saya Si Kecil tidak bisa langsung menghilangkan kebiasaan menghisap dot. Saya harus mencari akal untuk mencari benda yang bisa dipakai sebagai gantinya." tutur Angela (29), mama dari Nino (3.5) yang menyarankan para ibu untuk membiasakan diri melepas dot Si Kecil. Pilihlah benda-benda yang sekiranya bisa membuat anak nyaman tanpa harus mencari dotnya lagi.
Batasi Penggunaan Secara Bertahap
"Secara bertahap saya membatasi penggunaan dot pada Calvin dengan cara hanya memberikan empeng saat di rumah saja misalnya saat bermain atau menonton. Kebiasaan mengedot di malam hari juga saya hilangkan dengan mengatakan kepada Calvin, "Malam ini tidur tanpa empeng ya," dan itu berhasil, lho! Malam-malam selanjutnya saya coba lagi hingga Calvin tidak pernah meminta dot dan benar-benar merasa nyaman tanpa menghisap dot." Cerita Marina (38), ibu dari Calvin (3).
Menjanjikan Hadiah Untuknya
"Agar anak saya tidak menghisap dot lagi, saya menjanjikan hadiah berupa mainan yang ingin sekali dimilikinya kalau berhasil melepaskan dot dari mulutnya. Kebetulan Luna sangat senang dengan tokoh peri, jadi saya pakai saja tokoh favoritnya itu sebagai taktik. Saya katakan ibu peri membutuhkan dot Luna dan akan ditukarkan hadiah boneka dari peri. Menurut saya, momen Natal, paskah dan ulangtahun bisa dipakai untuk meminta Si Kecil menghentikan kebiasaan buruknya itu dengan alasan Santa akan memberikan hadiah untuk anak yang tidak menghisap dot. Itulah trik saya, boleh sekali dicoba oleh ibu yang anaknya masih sulit melepas dot," ujar Anggita (35), mama dari Luna (4,5)
Hilangkan Dotnya
"Menjauhkan dot dengan cara membuangnya dan tidak menyimpan satu pun di rumah. Itu adalah trik yang saya lakukan agar Dina berhenti mengempeng. Saya mau Dina melihat sendiri memang dot tersebut sudah saya buang dan tidak ada lagi di rumah. Jadi, Dina harus membiasakan diri tanpa dot," ujar Melisa (31), bunda dari Dina (5,5). Menurut melisa, tegas kepada anak membuat dirinya lebih mudah mengajarkan buah hati untuk tidak lagi menghisap dot. Trik ini pun tak lama untuk diaplikasikan, "Saya hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk Dina benar-benar melupakan empengnya." tutup Melisa. Nah, melalui trik-trik dari para ibu di atas, kita bisa 'mencontek'nya untuk menghilangkan kebiasaan menghisap dot agar anak tidak ketergantungan. Ada banyak cara yang bisa kita pakai, lho. Semangat, ya!
Sumber : Vemale.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar