Snack
yang manis dan jus buah yang mengandung gula memang musuh utama
kesehatan gigi. Tetapi sebenarnya banyak kegiatan lain yang tampaknya
tidak berbahaya tapi juga punya efek merusak gigi.
Kegiatan seperti olahraga ternyata juga berdampak buruk bagi gigi. Dokter gigi di Jerman menemukan, atlet yang berolahraga lebih lama memiliki jumlah air liur lebih sedikit sehingga menjadi lebih alkali. Kondisi ini akan mendorong pertumbuhan plak. Makin banyak waktu latihan yang dihabiskan, ternyata signifikan dengan gigi yang rapuh.
"Setiap hari kita melakukan hal-hal atau dihadapkan pada situasi yang berdampak pada gigi kita," kata Dr Stephen Pitt dari Dental Studio, Colchester, Essex.
Ketahui kebiasaan sederhana yang ternyata buruk bagi gigi.
1. Perubahan suhu
Minum sesuatu yang panas setelah Anda berada di cuaca dingin dapat menyebabkan retakan pada permukaan gigi. Perubahan suhu yang drastis akan menyebabkan retakan dangkal yang nyaris tak terlihat dengan mata telanjang tersebut.
Biasanya keretakan kecil hanyalah masalah estetika saja karena lama-lama gigi jadi bernoda akibat kopi atau anggur merah. Namun, jika terus terjadi dan masuk ke dalam dentin, hal ini dapat menyebabkan gigi sensitif. Celah yang parah juga dapat merusak pulp atau saraf di dalam gigi, menyebabkan infeksi atau abses.
"Ini terjadi jika Anda sering terkena suhu ekstrim, sehingga efeknya kumulatif, seperti terus-menerus menginjak es sampai terperosok," kata Dr Pitt.
Efek yang sama juga bisa ditimbulkan dari minum air es setelah mengonsumsi makanan panas. Kebiasaan mengigit es batu juga bisa membuat perubahan suhu mendadak pada gigi sehingga timbul retakan kecil.
2. Berenang dengan mulut terbuka
Berenang di kolam renang yang batas klorinnya tak diatur dengan teliti dapat menyebabkan erosi gigi, hilangnya jaringan keras dari permukaan gigi. Ini juga dapat menyebabkan gigi berubah warna dan lebih sensitif.
3. Obat demam
Antihistamin yang menjadi andalan untuk alergi ternyata dapat menyebabkan mulut kering dan memicu kerusakan gigi dalam jangka panjang. Obat ini bekerja dengan menghambat histamin, zat yang dilepaskan sistem imun ketika tubuh diserang patogen.
Namun, bukan hanya menghambat reseptor histamin, obat ini juga punya efek pada reseptor lainnya di tubuh, misalnya di lidah dan mulut. Hal inilah yang membuat mulut lebih kering.
Selain membuat tak nyaman, mulut kering juga dapat menyebabkan penyakit gusi yang menyebabkan gusi tertarik dari gigi dan membentuk kantong yang mudah terinfeksi. Gigi akhirnya longgar dan bahkan bisa rontok.
4. Membuka bungkusan dengan gigi
Menggunakan gigi untuk menahan jarum rajut atau menggigit benang dapat membuat lekukan di gigi depan yang dikenal sebagai takik penjahit. Sementara itu menggigiti kuku atau membuka bungkusan dengan gigi juga bisa menyebabkan tekanan pada gigi bagian depan dan menyebabkan retakan kecil.
5. Langsung menyikat gigi setelah makan
Asam dan gula yang dihasilkan ketika kita makan melemahkan enamel pelindung, meski sementara. Jadi jika Anda langsung menyikat gigi setelah makan, Anda menyikat enamel sebelum ia mengeras lagi.
"Tunggu setidaknya setengah jam, atau lebih baik sikat gigi Anda sebelum makan untuk menghilangkan bakteri saat menyantap makanan, dan kemudian segarkan diri setelah makan menggunakan obat kumur yang bebas alkohol," kata dokter gigi Phil Stemmer dari London. (Eva Erviana)
Kegiatan seperti olahraga ternyata juga berdampak buruk bagi gigi. Dokter gigi di Jerman menemukan, atlet yang berolahraga lebih lama memiliki jumlah air liur lebih sedikit sehingga menjadi lebih alkali. Kondisi ini akan mendorong pertumbuhan plak. Makin banyak waktu latihan yang dihabiskan, ternyata signifikan dengan gigi yang rapuh.
"Setiap hari kita melakukan hal-hal atau dihadapkan pada situasi yang berdampak pada gigi kita," kata Dr Stephen Pitt dari Dental Studio, Colchester, Essex.
Ketahui kebiasaan sederhana yang ternyata buruk bagi gigi.
1. Perubahan suhu
Minum sesuatu yang panas setelah Anda berada di cuaca dingin dapat menyebabkan retakan pada permukaan gigi. Perubahan suhu yang drastis akan menyebabkan retakan dangkal yang nyaris tak terlihat dengan mata telanjang tersebut.
Biasanya keretakan kecil hanyalah masalah estetika saja karena lama-lama gigi jadi bernoda akibat kopi atau anggur merah. Namun, jika terus terjadi dan masuk ke dalam dentin, hal ini dapat menyebabkan gigi sensitif. Celah yang parah juga dapat merusak pulp atau saraf di dalam gigi, menyebabkan infeksi atau abses.
"Ini terjadi jika Anda sering terkena suhu ekstrim, sehingga efeknya kumulatif, seperti terus-menerus menginjak es sampai terperosok," kata Dr Pitt.
Efek yang sama juga bisa ditimbulkan dari minum air es setelah mengonsumsi makanan panas. Kebiasaan mengigit es batu juga bisa membuat perubahan suhu mendadak pada gigi sehingga timbul retakan kecil.
2. Berenang dengan mulut terbuka
Berenang di kolam renang yang batas klorinnya tak diatur dengan teliti dapat menyebabkan erosi gigi, hilangnya jaringan keras dari permukaan gigi. Ini juga dapat menyebabkan gigi berubah warna dan lebih sensitif.
3. Obat demam
Antihistamin yang menjadi andalan untuk alergi ternyata dapat menyebabkan mulut kering dan memicu kerusakan gigi dalam jangka panjang. Obat ini bekerja dengan menghambat histamin, zat yang dilepaskan sistem imun ketika tubuh diserang patogen.
Namun, bukan hanya menghambat reseptor histamin, obat ini juga punya efek pada reseptor lainnya di tubuh, misalnya di lidah dan mulut. Hal inilah yang membuat mulut lebih kering.
Selain membuat tak nyaman, mulut kering juga dapat menyebabkan penyakit gusi yang menyebabkan gusi tertarik dari gigi dan membentuk kantong yang mudah terinfeksi. Gigi akhirnya longgar dan bahkan bisa rontok.
4. Membuka bungkusan dengan gigi
Menggunakan gigi untuk menahan jarum rajut atau menggigit benang dapat membuat lekukan di gigi depan yang dikenal sebagai takik penjahit. Sementara itu menggigiti kuku atau membuka bungkusan dengan gigi juga bisa menyebabkan tekanan pada gigi bagian depan dan menyebabkan retakan kecil.
5. Langsung menyikat gigi setelah makan
Asam dan gula yang dihasilkan ketika kita makan melemahkan enamel pelindung, meski sementara. Jadi jika Anda langsung menyikat gigi setelah makan, Anda menyikat enamel sebelum ia mengeras lagi.
"Tunggu setidaknya setengah jam, atau lebih baik sikat gigi Anda sebelum makan untuk menghilangkan bakteri saat menyantap makanan, dan kemudian segarkan diri setelah makan menggunakan obat kumur yang bebas alkohol," kata dokter gigi Phil Stemmer dari London. (Eva Erviana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar