Ketika
terluka, bukan alkohol yang pertama kali Anda cari saat ingin melakukan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Membersihkan luka dengan
alkohol sebenarnya merupakan tindakan yang keliru.
Dokter
Jaka Suganda dari perusahaan produk kesehatan dan kecantikan, PT
Beiersdorf Indonesia menjelaskan, alkohol memang mengandung desinfektan
untuk membunuh bakteri. Namun, ketika pembuluh darah terbuka karena
luka, pemberian alkohol justru bisa merusak jaringan sekitarnya.
"Alkohol
bisa merusak sel-sel yang mau tumbuh, jadi penyembuhan agak lama," kata
Jaka saat ditemui seusai acara produksi plester Hansaplast ke 1 miliar
di Production Center Beiersdorf Malang, Jawa Timur, Kamis (16/10/2014).
Selain itu, alkohol juga bisa masuk ke aliran darah melalui kulit yang terluka. Hal ini pun tidak baik bagi kesehatan.
Sebelum
diobati, luka memang harus dibersihkan terlebih dahulu. Menurut Jaka,
sebaiknya dibersihkan menggunakan air steril. Namun, jika tidak ada air
steril, bisa dengan air bersih.
"Sebaiknya air steril disediakan di kotak P3K di rumah kita," kata dia.
Menurut
Jaka, penggunaan rivanol juga diperbolehkan karena dapat membunuh
bakteri atau menghambat pertumbuhan kuman pada kulit yang terluka.
Setelah daerah luka benar-benar bersih, barulah diobati.
Untuk
membunuh kuman atau bakteri di darah luka, teteskan obat merah. Selain
itu, bisa juga menutup luka dengan plester. Sementara itu, jika luka
cukup lebar, gunakan kasa steril. Penanganan luka ini hanya untuk
pertolongan pertama. Jika luka cukup serius, pergi lah ke rumah sakit
terdekat.
Sumber : health.kompas.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar